Followers

Wednesday, January 25, 2012

Jalan Ini .





Kenapa aku di jalan ini ?
Bersama kenderaan ini ?
Bersama penumpang-penumpang lain ?
Mengikuti Seorang Si Pemandu yang Setia ,

Jalan ini ,
Bukan seperti hamparan karpet merah ,
Bukan seindah yang di bayangkan,
Bagi mereka yang mencari harum bau Islah ,
Panjang perjalanan ini bisa berakhir di Kampung Halaman ,

Kenderaan ini ,
Dahulu kecil ,
Namun tapaknya teguh.
Semakin hari enjinnya semakin kuat mengaum,
Bisa meredah jalan yang berliku ,
Pantas mencilok di kesesakkan waktu,
Tidak mudah mati jika mengharungi limpahan banjir,

Penumpang-Penumpang ini ,
Dahulunya tidak ada masa untuk bersama,
Tidak betah untuk bergurau senda,
Kini kami semakin mengenali ,
Mengenali antara satu sama lain,
Jikalau dulu senyum pembuka bicara,
Kini bisa menitis air mata jika lama tidak bersua muka,

Wahai Si Pemandu  yang setia ,
Tiada kata bisa diungkapkan,
Jerit perihmu mengemudi perjalanan ini,
Tiada yang dapat membalasnya ,
Si Pemandu setia terkadang terbaring lesu  ,
Si Pemandu setia terkadang merah muka menahan malu,
Si Pemandu yang setia terkadang berkejar-kejaran bersama waktu,
Si Pemandu yang setia terkadang kehabisan wang untuk memenuhi keselesaan para penumpang,
Nanum , Si Pemandu setia tetap mengukir senyum di saban waktu ,
Dalam diam berdoa agar perjalanan ini bisa berahkhir di kampung halaman tercinta .

Monday, January 16, 2012

Doa Seorang Ibu



Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Haqim menceritakan, pada zaman dahulu ada seorang pemuda yang baik budi pekerti, tinggi ilmu dan amalannya tidak boleh disangkal lagi.. Ibunya amat berbanggga mempunyai seorang anak sepertinya yang sering menjadi perbualan orang dimana sahaja.

Pada suatu hari si anak bercadang untuk ke Mekah bagi menambah ilmu pengetahuan kerana merasakan ilmu yang dimiliki belum mencukupi.. Dengan berat hati dan disertai linangan air mata si ibu berkata,"Wahai anakku, engkaulah mutiara hatiku, ibu akan menderita jika engkau meneruskan niatmu itu.Ibu sudah tua dan tak sanggup berpisah dengan mu apatah lagi engkau akan bertahun lamanya disana.. Ibu harap kamu batalkan saja niatmu itu." rayu ibunya.

Pemuda itu berasa amat kecewa dengan kata-kata ibunya namun semangatnya untuk menuntut ilmu agama sedikit pun tidak luntur, malah dia tetap bertekad pada keesokan harinya setelah solat subuh dia tetap akan berangkat, dia sedikit pun tidak menghirau rayuan ibunya.

Kini tinggallah si ibu keseorangan, hatinya begitu sakit diatas perbuatan anaknya.. Si ibu merintih pilu,"Ya Allah, Sesungguhnya anakku telah membakar hatiku dengan pemergiannya.. Maka engkaku turunkanlah seksa kepada anakku Ya Allah." Si ibu sentiasa berdoa seperti itu setiap kali selesai solat.

Si anak telah sampai ke Mekah dan sedang giat menuntut ilmu dan beribadat.. Pada suatu malam berlakulah suatu musibah menimpa dirinya.. Pada waktu itu ada seorang pencuri memasuki rumah seorang saudagar yang kaya namun disedari oleh saudagar tersebut lalu pencuri itu lintang-pukang lari menyelamatkan diri.. Oleh kerana terlalu panik si pencuri memasuki sebuah masjid bagi tujuan menyelamatkan dirinya yang sedang dikejar oleh tuan rumah, sebaik memasuki ruang masjid dia terpandang seorang pemuda sedang khusyuk berzikir.. Sebagai helah menyelamatkan diri si pencuri berteriak,"Pencuri! Pencuri!"..

Mendengar teriakan itu tuan ruamah meluru ke masjid lalu menangkap pemuda yang leka berzikir dan dibawa mengadap raja.. Tanpa sebarang soal selidik dan membuat pertimbangan sewajarnya si raja menjatuhkan hukuman ke atas pemuda itu dengan memotong kaki dan tangan serta kedua biji matanya dicungkil.. Setelah menerima hukuman dengan hati yang tenang, si raja memerintahkan agar pemuda tersebut diarak dikhalayak ramai.. Di sepanjang perjalanan, pegawai-pegawai raja berteriak kepada orang ramai,"Inilah akibatnya kalau cuba mencuri barang orang!"

Sewaktu perarakan itu sampai ke sebuah pasar si pemuda berkata pada pegawai raja,"Wahai pegawai, usahlah engkau berkata sedemikian rupa sebaliknya katakanlah, Inilah balasannya jika derhaka pada ibu"

Para pegawai tercengang mendengar saranan pemuda tersebut.. Hati mereka ragu-ragu, apakah ucapan pemuda itu betul atau berpura-pura.Akhirnya para pegawai mengambil keputusan untuk menyiasat latar belakang pemuda tersebut dan didapati pemuda itu bukanlah pencuri sebenar dan benarlah ucapan pemuda tersebut.. Dengan perasaan belas dan kasihan para pegawai raja membebaskan pemuda tersebut dan dihantar pulang ke rumah ibunya.

Ketika sampai pegawai raja terus meninggalkan pemuda itu dihadapan pintu rumahnya.. Keadaan pemuda itu yang cacat menyebabkan dia tidak dapat berbuat apa-apa kecuali memanggil dari luar.. Dia terdengar ibunya berdoa dari dalam rumah, "Ya Allah, apabila telah turun cubaan kepada anakku, kembalikanlah dia kerumah ini supaya aku dapat melihatnya"

Air matanya bercucuran kerana tidak tertahan mendengar doa dari ibunya, lantas dia berpura-pura menjadi pengemis.

"Ya tuan, berilah hamba sedekah"

"Datanglah ke sini," Balas suara dari dalam.

"Bagaimana saya hendak masuk sedangkan saya tidak mempunyai kaki"

"Kalau begitu hulurkan tanganmu," balas si ibu yang masih belum menyedari pengemis itu adalah anaknya

"Tuan, maafkanlah saya kerana saya juga tidak mempunyai tangan,"balas si anak.

"Lantas bagaimana dapat aku memberi kamu makanan sedangkan aku bukan muhrammu"

"Tuan jangan bimbang kerna kedua mata saya telah buta," jawab anaknya.

Ibunya yang masih belum mengetahui yang diluar itu adalah anaknya terpaksa keluar dengan membawa sekeping roti untuk disuapkan ke mulut anaknya.. Sebaik sahaja roti itu hendak disuapkan, si pemuda itu terus merebahkan dirinya kepangkuan ibunya sambil menangis.

"Ibu...maafkanlah saya ibu.. Sebenarnya saya adalah anak ibu yang telah mengalami nasib sebegini rupa akibat ingkar dari perintah ibu.. Saya telah berdosa dan harap ibu dapatlah mengampuni segala dosa saya ini, maafkanlah saya ibu!"

Setelah dia mengetahui bahawa itu adalah anaknya, si ibu memeluk dan menangis sepuas-puasnya kerana melihatkan penderitaan anaknya.. Oleh kerana tidak tertahan melihat penderitaan anaknya si ibu sekali lagi berdoa,"Ya Allah, Ya Tuhanku, saksikanlah bahawa semua kesalahan dan dosa anakku telah ku ampuni.. Tetapi seksa anakku sungguh mengerikan dan aku tidak sampai hati melihat keadaan anakku yang cacat sedemikian rupa.. Ya Tuhanku, Kau akhirilah hidup ku bersama anakku agar kami tidak menanggung malu."

Dengan kehendak dan kekuasaan Allah SWT, sekali lagi doa ibu itu dimakbulkan.. Akhirnya dia bersama anaknya mati bersama-sama.. Begitulah nasib anak yang tidak menuruti perintah orang tua dan orang tua yang tidak redha di dalam mencari ilmu..

Itulah sebuah kisah menyayat hati dimana seorang ibu tidak redha akan pemergian anaknya menuntut ilmu.. Jika si anak yang pergi menuntut ilmu menerima padah sedemikian dari ALLAH, bagaimana pula kita yang meninggikan suara bila berkata dengan ibu kita atau ada yang terlebih ganas memukul, sepak terajang ibunya laksana bola....NAUZUBILLAH

Dan pada para ibu berhatilah dengan kata-katamu terhadap anakmu kerna kata-kata itu adalah satu doa dan doa seorang ibu sentiasa dimakbulkan ALLAH... Moga kita tidak tergolong dalam golongan orang yang rugi.. 
 Video "Doa Seorang Ibu' 



Sunday, January 15, 2012

ELE 3102


   CLASSROOM MANAGEMENT.                                                                                                                                                                       

Justification
Group seating
In this classroom management, tables were arranged in groups where there are thirty six pupils were separated into nine groups. Tables in small groups work well especially for classes that include collaborative activities. Furthermore, there are also wide space between the each groups which make it easier for the teacher’s to move around the class. This arrangement also allows the teacher to group together students with similar needs, which makes individualized instruction easier. Students with hearing and sight problems also need to be placed in the front row. Students who are easily distracted need to be placed away from possible distractions like windows. Other than that, assigning seats for the students is the other option.  Make this clear to the students and explain that the adjustments after the first two weeks or certain period
Besides that, the strength of this classroom management is when the bookshelves and books were placed in front of class. This is because, it will be easier for the teacher in order to monitor the pupils from destroying the books. The teacher also can monitor them continuously during the lesson and can make a prompt action if there were pupils who tried to do such thing. Furthermore, if the bookshelves were placed behind teacher’s desk, there will be possibilities for the teacher to have a difficulty in control the pupils during the lesson. Other than that, the wastebasket also was placed at the back of the class to ensure no interruption occurs during the learning process where students will continue to commute from his seat to remove trash and sharpen their pencils. It also ensures that any waste does not affect pupils and teachers concentration. The bulletin boards were located in front of the class in order to make sure all the information and duties regarding to the class were always being take note by pupils and make easier for the teacher to monitor the class progress.  .Other than that, the chalkboard were located in front of the class in order to make sure all the contents in teaching process can be conveyed smoothly to pupils. It also can increase the student’s focused in learning process. Teacher’s desk was placed in front of the class to ensure teachers to control the class environment. Files were located besides the teacher’s desk in order to enable teachers to take attendance and make a record regarding to the student activities. Furthermore, it also can avoid the files from being destroyed by pupils.


JUSTIFICATION FOR THE  MIXED  ABILITY CLASS. 
*      Teachers differ in the criteria they use to arrange seating groups. Some create mixed ability or mixed gender groups; others go for homogeneity. Indeed, in many classrooms seating arrangements are deliberately planned so that children from different 'ability groups' sit together.

*      Arrangement allows six or eight children each to reach and use one centrally placed set of resources, such as pens, glue etc. This is self-evidently true. If children were to be seated in separate pairs or in a group, for instance, resource sets would either have to increase in number or be passed more frequently between children.

*      In many ways, every class is a mixed-ability class. Even students who have studiedtogether all the time will have varied mastery of the language or rememberdifferent things. Some will be better at different skills: reading, writing, listening,or speaking. They bring their own personalities, strengths, weaknesses, andlearning styles to the class.

*      By arranging students in their respective group,we can  give students different tasks accordingto their strengths and weaknesses and at the same time, teacher can give special focus to the weaker students.

*      When students are working together in English, they
- Talk more
-Share their ideas
-Learn from each other
- Are more involved
-Feel more secure and less anxious
-Use English in a meaningful, realistic way
-Enjoy using English to communicate.



JUSTIFICATION FOR SMALL GROUP ARRANGEMENT:
o   Classroom is a place where the teacher and students interact with each other in T&L process to construct knowledge from the information available.When students come in the first day of school they automatically look for their friends and immediately want to sit right next to them.--Aaron, January 29, 2008, EDCI 6304

o   If a teacher is to work with groups of children and to move between these groups, it makes sense that children should be seated together as groups and also apart from other groups. In this context, there is an evident consistency between what the teacher is trying to do, what the pupils are to do, the kind of interaction that is intended and the configuration of the furniture. So, group seating seems to be a good idea for small group teaching and, to the extent that primary teachers make use of small group teaching, this would be a good way to organize classrooms.

o   Group seating is valuable because it supports small group teaching, we have to conclude that, while this may well be true, the limited proportion of teachers' and especially of children's time that small group teaching accounts for means that it cannot (alone) justify group seating as the standard seating arrangement in primary classrooms.

o    When children are to collaborate in learning they need to interact, share resources, and so on, a group seating arrangement clearly fits the bill. By design students to work in pair,it allows free access to resources, easy view of the whiteboard and enables us to move around to work with everyone.

o   A set of tables was set end-to-end in the center of the room to hold all the apparatus

o   The reason I believe that smaller classes are beneficial to students is that when I was a high school student I preferred being in a class with a few students. I felt we had a more personalized relationship with our teacher instead of feeling like a needle in the hay stack. —Emily Fierros, Jan 29, 2008, EDCI 6304





Saturday, January 14, 2012

Simple yet meaningful :).


Dari Abu Hurairah bahawa Nabi saw bersabda: 
“Manusia umpama lombong emas dan perak, 
siapa yang terbaik di zaman Jahiliah 
adalah terbaik di zaman Islam, jika dia 
memahami”. (riwayat Muslim)